Sebagai orang tua, pasti kamu ingin membantu anak-anak untuk belajar bukan? Tapi sebelum itu, ketahuilah kalau setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Ini juga akan memberikan pengaruh kepada bagaimana cara kita belajar.
Setiap orang memiliki cara belajar mereka sendiri, ini akan menyoroti mengenai bagaimana cara terbaik dalam memproses, menyimpan, dan mengingat informasi. Jika anak kesulitan dengan mata pelajaran atau guru tertentu, mungkin ini berhubungan dengan materi atau gaya belajarnya.
Memahami gaya belajar yang cocok untuk anak, maka ini akan sangat membantunya untuk bisa belajar. Kamu akan tahu apa cara terbaik untuk mendukung dan mendorong kesuksesan anak untuk belajar.
Ternyata, ada tujuh gaya belajar yang dirujuk pada pendidikan modern. Anak mungkin memiliki satu atau lebih pengalaman pendidikan mereka. sebagian besar siswa memiliki dua jenis gaya belajar yang berbeda. Berikut ini kami akan membahas apa saja yang gaya belajar yang perlu kamu ketahui.
Gaya Belajar
1. Visual – Spasial
Pembelajaran visual adalah memproses informasi yang baik saar mereka dapat melihatnya. Siswa ini biasanya lebih baik dalam mencerna gambar dibandingkan dengan kata-kata. Dari grafik dan tabel, para siswa lebih suka untuk melihat ide, detail, atau instruksi daripada sekedar mengatakannya dengan lantang. Mereka pun lebih mudah dalam melihat gambaran besarnya. Kalau anak memiliki imajinasi yang berkembang dengan baik, maka mungkin mereka Pembelajar Visual.
2. Auditori – Musikal
Ini merupakan gaya belajar di mana anak lebih suka mendengarkan. Biasanya mereka lebih suka untuk mendengarkan kata-kata daripada membacanya sendiri. Anak akan lebih paham ketika memproses sesuatu melalui pendengaran mereka. Sayangnya, mereka yang memiliki metode belajar seperti ini bisa dengan mudah terganggu dengan kebisingan. Kalau anak lebih suka musik atau buku audio, maka kemungkinan metode belajar yang cocok untuknya adalah auditori.
3. Kinestik – Fisik
Ini merupakan gaya belajar yang cocok bagi pelaku dan penggerak yang suka dengan pengalaman taktil dibandingakn duduk diam dan mendengarkan dengan tenang. Ia pandai dalam membangun model dan melakukan eksperimen, sehingga perannya aktif dalam belajar. Anak-anak yang seperti ini lebih suka dengan kesempatan kinestik dibandingkan duduk diam di waktu yang lama.
4. Verbal – Linguistik
Mereka yang memiliki gaya belajar verbal biasanya memproses informasi yang baik ketika menulis catatan, membaca mengenai topik yang dibahas, atau membicarakan tentang materi. Anak-anak lebih suka dengan gaya belajar verbal mungkin lebih banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan angka dan menafsirkan visual abstrak seperti grafik. Jika anak lebih suka membaca dan menulis, maka kemungkinan gaya belajar mereka adalah verbal.
5. Logis – Matematis
Pembelajar logis kerap kali didukung dengan penalaran logis. Siswa akan memproses informasi yang baik saat melibatkan sistem, urutan, atau fakta. Sementara pelajar pun sering kali mengambil pendekatan yang terorganisir dan metodis pada informasi, mereka mungkin untuk bergumul dengan aktivitas yang lebih kreatif dengan ide gambaran yang besar. Jika anak suka dengan teka-teki, maka kemungkinan mereka akan lebih suka dengan gaya belajar logis.
6. Sosial
Gaya belajar sosial adalah gaya belajar di mana mereka akan lebih suka jika ada orang lain yang terlibat. Mereka dapat melakukan komunikasi dengan orang lain dan menerima umpan balik mengenai ide mereka. Dari proyek kelompok sampai ke diskusi kelompok, ia akan mendapatkan informasi saat berhubungan dengan orang-orang.
7. Soliter
Terakhir ada gaya belajar soliter, di mana anak lebih memilih kesempatan belajar mandiri jika memungkinkan. Anak-anak biasanya cenderung menyendiri dan terlibat dalam refleksi diri dan pengaturan diri yang kemungkinan besar mereka akan lebih condong pada gaya belajar soliter.
Nah, itulah beberapa gaya belajar yang mungkin dimiliki anak. Ketahui gaya belajar mereka agar bisa membantu mereka belajar dengan baik.