Sekolah Menegak Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk dari satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah dan setara dengan SMA/MA. Dengan hal ini, ilmu yang dipelajari di SMK pun harus terus sejalan dengan dunia industri.
Kiki Yuliati yang merupakan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menyebutkan bahwa pembelajaran yang ada di SMK harus dapatsejalan dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.
Ia pun menyebutkan bahwa para penyelenggara dari pendidikan vokasi kini tidak lagi bisa melaksanakan program sendirian.
“Pendidikan vokasi harus berdampingan dengan mitra industri dan dunia kerjanya, guru dalam merancang bahan pembelajaran harus sejalan dengan perkembangan DUDI,” kata Kiki.
Kiki juga berharap para siswa dapat lebih terbuka pemahamannya mengenai dunia industri setelah mereka turun langsung kelapangan. Para siswa juga diharapkan mendapatkan inspirasi dalam mematangkan potendi dan bakat mereka selama berada di bangku sekolah.
”Kerja sama ini tak hanya menguntungkan bagi industri, namun juga satuan pendidikan vokasi. Semoga banyak SMK yang bisa mencontoh inisiatif ini,” kata Kiki.
Kiki terus ingin mendorong mitra industri dalam melakukan diskusi berhubungan dengan kurikulum, keterampilan, dan juga kompetensi guru pada pendidikan vokasi. Bukan hanya itu saja, Kiki pun ikut mengundang para praktisi untuk mengajar di satuan pendidikan vokasi. Menurut Kiki, DUDI dapat menjadi co-creater untuk pendidikan vokasi.
”Kami melihat bahwa gotong royong dalam pengembangan pendidikan sangatlah penting untuk menyiapkan generasi Indonesia yang kompeten. Industri juga akan merasakan manfaat besar dan tidak perlu melatih ulang ketika mendapat SDM yang kompeten, karena sebagian sudah disiapkan saat duduk di satuan pendidikan vokasi,” jelas Kiki.
Salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) yaitu SMK perikanan dan Kelautan Puger, yang berada di Jember, Jawa Timur berhasil untuk menyelesaikan pembangunan dan juga memulai operasional Teaching Factory (TeFa). Di mana dalam hal ini mereka membangun tambak perikanan payau dan laut dengan total investasi mencapai Rp3,5 milyar. Dalam tambak tersebut ada sarana produksi dan juga lahan.
Tentu investasi ini menjadi bentuk nyata dari komitmen untuk melakukan investasi dengan total nilai Rp439 milyar pada 373 SMK yang ada di seluruh Indonesia.